Monday, November 24, 2008

Pameran Sepeda Motor di JCC

Pameran Sepeda Motor di JCC

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) akan menggelar ajang pameran dua tahunan "Jakarta Motorcycle Show", mulai 6 hingga 14 Desember 2008 di Jakarta Convention Center (JCC). "Melalui pameran ini, AISI mencoba mengingatkan soal keamanan berkendara bagi pengendara sepeda motor. Karena itu sengaja tema yang diangkat ’Ride Safely, Enjoy Life’," kata Ketua Umum AISI, Gunadi Sindhuwinata, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, saat ini dari perkembangan permesinan dan teknologi produsen sepeda motor di dunia telah menempatkan masalah keselamatan di urutan pertama, selain gas buang. Hal tersebut terlihat pada tranformasi teknologi pengereman yang digunakan pada sepeda motor dari jenis tromol menjadi disc brake.

Sedangkan untuk lingkungan, menurut Pak Kang - sapaan akrab Gunadi - sepeda motor sudah dilengkapi mesin 4-tak untuk menyempurnakan masalah gas buang. Saat ini, 90 persen sepeda motor di Indonesia telah menggunakan mesin 4-tak.

Gunadi menolak, jika ajang ini disebut hanya sebagai ajang penjualan dalam menghadapi krisis keuangan. Walau tidak dapat dipungkiri, dalam setiap ajang yang sama digunakan produsen untuk memamerkan produk terbaiknya sehingga diharapkan pasar tumbuh. "Tapi yang menjadi tujuan penyelenggaraan pameran ini adalah bagaimana masyarakat sadar pada masalah keamanan sehingga tidak selalu menjadi ’sasaran tembak’," ujar dia. Sementara itu, Ketua Bidang Komersial AISI Bambang Asmarabudi mengatakan, ajang "Jakarta Motorcycle Show" ini merupakan ajang besar yang saat ini tidak saja ditunggu masyarakat Indonesia. Tapi juga telah menjadi salah satu agenda pilihan ajang sepeda motor tingkat internasional, mengingat peserta pameran yang ikut adalah pemilik brand multinasional.

Dalam pameran sepeda motor tersebut akan diikuti 70 peserta yang terdiri dari enam merek sepeda motor, 47 aksesoris, serta didukung oleh 17 industri pendukung lainnya. Enam produsen motor yang akan ikut dalam pameran ini antara lain Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Kanzen, dan Bajaj.

Di sela-sela pameran akan dilaksanakan dua seminar, yakni "Sustainable Mobility through Traffic and Transportation Management for Green Environment, Safety and Energy Saving" yang rencananya "Keynote Speech" sampaikan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati dan "Usaha menurunkan tingkat kecelakaan sepeda motor di jalan raya", yang rencananya dihadiri Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal sebagai pembicara.

Saturday, November 15, 2008

Sepeda Motor dengan Dua Kopling

Sepeda Motor dengan Dua Kopling

Buat penyuka akselerasi, mengendarai sepeda motor yang menggunakan handel kopling adalah hal yang paling mengasyikkan, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh atau melintas jalan menanjak di kawasan pegunungan.

Namun, saat terjebak di tengah-tengah kemacetan, mengendarai sepeda motor yang menggunakan handel kopling adalah penderitaan. Tangan terasa pegal karena setiap kali harus menarik atau melepaskan handel kopling. Pada saat terjebak kemacetan, sepeda motor bebek yang tidak menggunakan handel kopling (semi-otomatik), atau skuter matik (skutik) yang menggunakan persneling otomatik, adalah pilihan yang paling mengasyikkan.

Mengingat di tengah-tengah kemacetan, pengendara sepeda motor bebek dapat menaikkan dan menurunkan gigi persneling tanpa perlu menarik atau melepaskan kopling sehingga tangan tidak terasa pegal. Bagi pengendara skutik lebih asyik lagi, ia hanya perlu menggunakan putaran gas (akselerator). Ia tidak perlu menarik dan melepaskan handel kopling serta juga tidak perlu menaikkan dan menurunkan gigi persneling.

Sebaliknya, jika melakukan perjalanan jarak jauh atau melintas di jalan menanjak di kawasan pegunungan, pengendara sepeda motor bebek atau skutik akan merasa bahwa akselerasi sepeda motornya berlangsung lamban, terutama apabila dibandingkan dengan sepeda motor yang menggunakan handel kopling.

Namun, kini orang tidak perlu bingung menjatuhkan pilihan, mau sepeda motor yang menggunakan handel kopling atau yang tidak menggunakan handel kopling? Perusahaan pembuat sepeda motor asal India, TVS, menyediakan sepeda motor bebek yang menggunakan kopling ganda (i-Ride), yang diberi nama TVS Neo.

Pengendara terjebak

Jika pengendara terjebak di tengah-tengah kemacetan, ia mengoperasikannya seperti sepeda motor bebek biasa. Ia dapat menaikkan dan menurunkan gigi persneling tanpa memerlukan handel kopling. Namun, pada saat ia memerlukan akselerasi cepat atau ingin melintas di jalan menanjak, ia dapat menggunakan handel kopling yang tersedia pada tempatnya.

Dengan kapasitas mesin 110 cc, empat langkah (empat tak), sepeda motor bebek TVS Neo cukup asyik dikendarai, termasuk untuk melakukan perjalanan jauh. Dengan menggunakan fitur i-Charge, pengendara TVS Neo dapat mengisi baterai telepon genggam sembari berkendara.

Dengan masuknya perusahaan pembuat sepeda motor asal India, TVS, pada saat ini ada dua perusahaan pembuat sepeda motor asal India di sini, yakni TVS dan Bajaj. Kedua perusahaan asal India itu akan bersaing dengan perusahaan pembuat sepeda motor asal Jepang yang sudah sangat populer, seperti Honda, Kawasaki, Suzuki, dan Yamaha, dan perusahaan sepeda motor lain seperti Kanzen, Kymco, dan Piagio.

TVS Motor Company memiliki pabrik sepeda motor di Surya Cipta Industrial Estate, Karawang, Jawa Barat, seluas 20 hektar, dengan kapasitas terpasang 300.000 unit sepeda motor per tahun. Pabrik di Karawang itu merupakan pabrik sepeda motor TVS pertama di luar India.

TVS Motor Company memiliki 7 regional distributor dari 10 regional distributor yang direncanakan hingga akhir tahun 2008.
Inovatif