BBM dari Air Laut ditemukan Orang Indonesia (Laporan dari UNFCCC 2007-Bali)
JAWA POS Jumat, 30 Nov 2007
Penemu Blue Energy Warga Nganjuk
Berbahan Dasar Air, Dipamerkan dalam Konferensi PBB
NGANJUK- Tak banyak yang tahu,penemu bahan bakar blue energy yang sedangdikampanyekan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY)ternyata berasal dari Nganjuk. Dia adalah JokoSuprapto, warga Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso.
Kemarin, tim uji coba kendaraan berbahan bakartersebut mengunjunginya. Mereka dipimpin staf khususPresiden SBY,
Heru Lelono . Rombongan itu dalam perjalanan dariCikeas, Bogor menuju Nusa Dua, Bali , tempatdigelarnya United Nation Framework Conference onClimate Change (UNFCCC) 2007.
"Luar biasa. Ini mobil Mazda Six punya Patwal Mabes(Polri) yang bisa berkecepatan 240 kilometer per jamini kami coba lari 180 kilometer per jam tanpa adapersoalan. Jadi, moga-moga apa yang kita uji coba inibenar-benar bermanfaat. Insya Allah," ujar Heru begituturun dari Ford Ranger B 9648 TJ.
Untuk diketahui, pertemuan kemarin berlangsung disalah satu hotel di Nganjuk. Rombongan Heru tibasekitar pukul 09.00. Mereka mengendarai lima unitkendaraan untuk menguji bahan bakar berbahan dasar airtersebut. Yakni, dua pikap double cabin Ford Ranger,satu sedan Mazda 6, satu bus, dan satu truk pengangkutblue energy.
Sebelumnya, rombongan dilepas oleh Presiden SBY,Minggu lalu, dari kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor. Rencananya, blue energy itu juga akan dipamerkankepada dunia dalam UNCFCCC atau Konferensi KerangkaKerja PBB tentang Perubahan Iklim di Nusa Dua, Bali ..
"Kita ingin membuktikan kepada dunia internasionalbahwa kita bukan bangsa kere yang terombang-ambingharga minyak dunia. Bangsa Indonesia bisa menemukan(bahan bakar, Red) sendiri," tandas Heru bangga.
Kepada puluhan wartawan yang sejak pagi menunggukedatangan rombongan, Heru mengungkapkan bahwa bahanbakar hasil penelitian belasan tahun Joko itu sangatirit. "Sekitar satu lima belas (1 liter dibanding 15kilometer, Red). Tadi kami mencatat, untuk menempuh374,5 kilometer, hanya butuh 25 liter," tutur stafkhusus Presiden bidang otonomi daerah itu.
Selain hemat dan mampu meningkatkan performakendaraan, lanjut Heru, keunggulan bahan bakartersebut adalah rendahnya emisi karbon yangdihasilkan. Ini sesuai dengan pesan UNFCCC yangdigelar 3-14 Desember mendatang.
"Sudah dicoba sendiri oleh Bapak Presiden. Beliaukemarin sempat duduk di belakang knalpot bus inisambil menciumi asapnya. Paspampres (pasukanpengamanan presiden) sempat kerepotan takut Presidenkaracunan, tapi tidak. Coba saja," tantangnya.
Penasaran, Wakil Bupati Nganjuk Djaelani Ishaq yangkemarin ikut menyambut kedatangan rombongan langsungmencoba mencium asap dari moncong knalpot bus. "Samasekali tidak ada baunya," kata Djaelani setelahberkali-kali setelah mengisap asap tersebut.
Ditemani Joko, Heru kemarin juga mengungkapkan bahwauntuk memakai blue energy, mesin tidak perludimodifikasi. "Sama sekali tidak perlu ada modifikasiapa-apa. Ini kami bawa mobil berlainan tahun, semuabisa pakai," tandasnya.
Bahkan, lanjut Heru, ada yang sebelumnya menggunakansolar dan di tengah jalan langsung diganti 100 persendengan blue energy. "Mobilnya malah semakin tidak adagetaran," lanjutnya bangga.
Sementara itu, Joko Suprapto yang selama ini terkesanmisterius soal kedekatannya dengan SBY, kemarin mulaiblak-blakan. Terutama soal aktivitasnya sebagaipeneliti dan penemu blue energy. Dia bahkan sempatsedikit membeber teknologi yang mulai ditelitinyasejak 2001.
"
Intinya adalah pemecahan molekul air menjadi H plusdan O2 min. Ada katalis dan proses-proses sampaimenjadi bahan bakar dengan rangkaian karbon tertentu,"terang peneliti yang mengaku mengambil ide dari ayat2Alquran itu.
Untuk mesin dengan bahan bakar premium, solar, premix,hingga avtur, Joko mengaku telah menyiapkan bahanbakar pengganti sesuai dengan mesinnya. "Tinggalmengatur jumlah rangkaian karbonnya. Mau untuk mesinbensin, solar, sampai avtur ya sudah ada," kata ayahenam anak itu.
Yang menarik,
bahan dasar air yang digunakan adalah air laut. "Kalauair tanah bisa menyedot ribuan atau jutaan meterkubik. Kasihan masyarakat, paling bagus nanti bahannyaair laut," terang pria yang selalu menyembunyikanidentitasnya, termasuk almamater tempatnya meraihgelar insinyur, itu. (jie)
JAWA POS Jumat, 30 Nov 2007
Penemu Blue Energy Warga Nganjuk
Berbahan Dasar Air, Dipamerkan dalam Konferensi PBB
NGANJUK- Tak banyak yang tahu,penemu bahan bakar blue energy yang sedangdikampanyekan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY)ternyata berasal dari Nganjuk. Dia adalah JokoSuprapto, warga Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso.
Kemarin, tim uji coba kendaraan berbahan bakartersebut mengunjunginya. Mereka dipimpin staf khususPresiden SBY,
Heru Lelono . Rombongan itu dalam perjalanan dariCikeas, Bogor menuju Nusa Dua, Bali , tempatdigelarnya United Nation Framework Conference onClimate Change (UNFCCC) 2007.
"Luar biasa. Ini mobil Mazda Six punya Patwal Mabes(Polri) yang bisa berkecepatan 240 kilometer per jamini kami coba lari 180 kilometer per jam tanpa adapersoalan. Jadi, moga-moga apa yang kita uji coba inibenar-benar bermanfaat. Insya Allah," ujar Heru begituturun dari Ford Ranger B 9648 TJ.
Untuk diketahui, pertemuan kemarin berlangsung disalah satu hotel di Nganjuk. Rombongan Heru tibasekitar pukul 09.00. Mereka mengendarai lima unitkendaraan untuk menguji bahan bakar berbahan dasar airtersebut. Yakni, dua pikap double cabin Ford Ranger,satu sedan Mazda 6, satu bus, dan satu truk pengangkutblue energy.
Sebelumnya, rombongan dilepas oleh Presiden SBY,Minggu lalu, dari kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor. Rencananya, blue energy itu juga akan dipamerkankepada dunia dalam UNCFCCC atau Konferensi KerangkaKerja PBB tentang Perubahan Iklim di Nusa Dua, Bali ..
"Kita ingin membuktikan kepada dunia internasionalbahwa kita bukan bangsa kere yang terombang-ambingharga minyak dunia. Bangsa Indonesia bisa menemukan(bahan bakar, Red) sendiri," tandas Heru bangga.
Kepada puluhan wartawan yang sejak pagi menunggukedatangan rombongan, Heru mengungkapkan bahwa bahanbakar hasil penelitian belasan tahun Joko itu sangatirit. "Sekitar satu lima belas (1 liter dibanding 15kilometer, Red). Tadi kami mencatat, untuk menempuh374,5 kilometer, hanya butuh 25 liter," tutur stafkhusus Presiden bidang otonomi daerah itu.
Selain hemat dan mampu meningkatkan performakendaraan, lanjut Heru, keunggulan bahan bakartersebut adalah rendahnya emisi karbon yangdihasilkan. Ini sesuai dengan pesan UNFCCC yangdigelar 3-14 Desember mendatang.
"Sudah dicoba sendiri oleh Bapak Presiden. Beliaukemarin sempat duduk di belakang knalpot bus inisambil menciumi asapnya. Paspampres (pasukanpengamanan presiden) sempat kerepotan takut Presidenkaracunan, tapi tidak. Coba saja," tantangnya.
Penasaran, Wakil Bupati Nganjuk Djaelani Ishaq yangkemarin ikut menyambut kedatangan rombongan langsungmencoba mencium asap dari moncong knalpot bus. "Samasekali tidak ada baunya," kata Djaelani setelahberkali-kali setelah mengisap asap tersebut.
Ditemani Joko, Heru kemarin juga mengungkapkan bahwauntuk memakai blue energy, mesin tidak perludimodifikasi. "Sama sekali tidak perlu ada modifikasiapa-apa. Ini kami bawa mobil berlainan tahun, semuabisa pakai," tandasnya.
Bahkan, lanjut Heru, ada yang sebelumnya menggunakansolar dan di tengah jalan langsung diganti 100 persendengan blue energy. "Mobilnya malah semakin tidak adagetaran," lanjutnya bangga.
Sementara itu, Joko Suprapto yang selama ini terkesanmisterius soal kedekatannya dengan SBY, kemarin mulaiblak-blakan. Terutama soal aktivitasnya sebagaipeneliti dan penemu blue energy. Dia bahkan sempatsedikit membeber teknologi yang mulai ditelitinyasejak 2001.
"
Intinya adalah pemecahan molekul air menjadi H plusdan O2 min. Ada katalis dan proses-proses sampaimenjadi bahan bakar dengan rangkaian karbon tertentu,"terang peneliti yang mengaku mengambil ide dari ayat2Alquran itu.
Untuk mesin dengan bahan bakar premium, solar, premix,hingga avtur, Joko mengaku telah menyiapkan bahanbakar pengganti sesuai dengan mesinnya. "Tinggalmengatur jumlah rangkaian karbonnya. Mau untuk mesinbensin, solar, sampai avtur ya sudah ada," kata ayahenam anak itu.
Yang menarik,
bahan dasar air yang digunakan adalah air laut. "Kalauair tanah bisa menyedot ribuan atau jutaan meterkubik. Kasihan masyarakat, paling bagus nanti bahannyaair laut," terang pria yang selalu menyembunyikanidentitasnya, termasuk almamater tempatnya meraihgelar insinyur, itu. (jie)
No comments:
Post a Comment