Pelayanan Ahass Mengecewakan
Tonny Sinaga
Kp Pancoran Mas
RT 07 RW 18, Pancoran Mas, Depok
Saya pemilik sepeda motor Honda GL Pro tahun 1994. Pada 12 September 2006 saya membawa motor itu untuk turun mesin ke bengkel Ahass 7268 di Jalan AR Hakim, Depok, dan disepakati selesai dalam 10 hari kerja karena suku cadang harus dipesan dari Bandung. Pada saat motor mau diambil ternyata ada kebocoran oli pada blok mesin dan saya komplain. Namun, mekanik tidak terima dan tidak bertanggung jawab dengan alasan sudah sesuai dengan prosedur kerja.
Padahal dari awal sudah disepakati seal (perekat) dan packing dibuat standar. Karena takut terjadi masalah pada mesin akibat kebocoran itu, saya sarankan untuk dilakukan pemeriksaan ulang dan akhirnya dengan berat hati saya membayar tambahan biaya turun mesin menjadi Rp 150.000 yang pada awalnya Rp 75.000. Kemudian pada 28 Agustus 2007 tanpa diduga mesin berhenti mendadak setelah berjalan sekitar 26 meter dan tidak dapat dihidupkan.
Pada saat komplain, bengkel Ahass mengatakan garansi servis dan suku cadang hanya berlaku satu bulan. Karena cinta pada sepeda motor Honda saya membawanya ke bengkel dekat rumah dan ternyata piston hancur dan blok mesin tengah pecah.
Saat bertanya kepada bengkel dan dua bengkel Ahass lain, mekaniknya menjelaskan bahwa hal itu karena ada kesalahan teknik pemasangan. Apabila ini benar, bagaimana prosedur kerja Ahass yang baku?
Saya pemilik sepeda motor Honda GL Pro tahun 1994. Pada 12 September 2006 saya membawa motor itu untuk turun mesin ke bengkel Ahass 7268 di Jalan AR Hakim, Depok, dan disepakati selesai dalam 10 hari kerja karena suku cadang harus dipesan dari Bandung. Pada saat motor mau diambil ternyata ada kebocoran oli pada blok mesin dan saya komplain. Namun, mekanik tidak terima dan tidak bertanggung jawab dengan alasan sudah sesuai dengan prosedur kerja.
Padahal dari awal sudah disepakati seal (perekat) dan packing dibuat standar. Karena takut terjadi masalah pada mesin akibat kebocoran itu, saya sarankan untuk dilakukan pemeriksaan ulang dan akhirnya dengan berat hati saya membayar tambahan biaya turun mesin menjadi Rp 150.000 yang pada awalnya Rp 75.000. Kemudian pada 28 Agustus 2007 tanpa diduga mesin berhenti mendadak setelah berjalan sekitar 26 meter dan tidak dapat dihidupkan.
Pada saat komplain, bengkel Ahass mengatakan garansi servis dan suku cadang hanya berlaku satu bulan. Karena cinta pada sepeda motor Honda saya membawanya ke bengkel dekat rumah dan ternyata piston hancur dan blok mesin tengah pecah.
Saat bertanya kepada bengkel dan dua bengkel Ahass lain, mekaniknya menjelaskan bahwa hal itu karena ada kesalahan teknik pemasangan. Apabila ini benar, bagaimana prosedur kerja Ahass yang baku?
1 comment:
Kasusnya hampir sama dengan saya. Waktu itu saya punya motor honda juga rusak di bengkel ahass radio dalam. Jadi sekarang saya kapok pake motor honda.
Post a Comment