Tuesday, July 28, 2009

Suzuki Telah Melego 60 Motor "Built-Up"



Suzuki Telah Melego 60 Motor "Built-Up"

Sekalipun krisis ekonomi masih berlangsung, bisnis motor built-up (completely built-up vehicle) terbilang kebal. Pasalnya, sasarannya konsumen berkantong tebal.

Nah, PT Indomobil Niaga International (IMNI) cukup jeli menangkap segmen itu. Tahun ini, ATPM Suzuki di Indonesia ini mengaku telah melego sedikitnya 60 unit hingga semester I tahun ini. IMNI pun sudah memulainya sejak 2008.

Terdapat 11 tipe yang ditawarkan antara lain GSX1300R, GSX-R600, GSX1300BK, GSR600, Bandit, Burgman 650, Gemma, DR-Z400S, B-King, JR80, dan LT-Z50.

Edi Darmawan, Manager Marketing-Promotion & Dealer Development IMNI mengatakan, segmen produk ini terbilang sangat terbatas dari total pasar motor nasional. Meski pasarnya kecil, lanjutnya, ATPM terus berkomitmen memberikan produk terbaik khususnya untuk konsumen setia Suzuki dan masyarakat pada umumnya.

"Secara total sekitar 10-20 unit per bulannya, penjualan masih didominasi oleh produk GSX-600 sebagai produk CBU terlaris. Mungkin banyak yang bercita-cita menjadi pebalap," paparnya, akhir pekan.

Dengan kehadiran Suzuki CBU, ATPM berharap, produk ini bisa me­ngangkat citra Suzuki di pasar oto­motif Indonesia. Selain itu, berbeda dengan pesaing importir umum (IU) yang juga banyak menghadirkan motor CBU, Suzuki memberikan jaminan ketersediaan spare-part dan pelayanan purnajual.

Honda Supra VS Suzuki Shogun

Honda Supra VS Suzuki Shogun

Honda Supra X125 dan Suzuki New Shogun 125 head on di pasar bebek 125. Keduanya ditopang teknologi canggih, yakni PGM-FI (Honda) dan Hyper Injection FI (Suzuki). Kebetulan Anda tertarik dengan bebek-bebek itu, barangkali hasil tes yang komplit ini bisa memberi pilihan.

Mau mulai dari mana? Mari kita start dari performa. Di soal tenaga, Shogun punya tenaga maksimum 10,19 dk yang dicapai pada 8.500 rpm. Sementara Supra hanya 9,67 dk pada 7.500 rpm, namun bisa melejit lebih dulu lantaran didukung torsinya yang 0,99 kgf.m diraih pada 5.000 rpm. Suzuki Shogun kalah cepat lantaran torsinya lebih besar 1,02 kgm.f didapat pada 5.500 rpm.

Sekarang kita rasakan handlingnya. Ini sedikit sulit karena keduanya mempunyai karakter yang hampir sama disebabkan jarak sumbu rodanya beda 24 mm. Bila Supra punya rentang 1.242 mm, Shogun 1.220 mm.

Untuk manuver di tikungan, keduanya terasa sama-sama mantap. Begitu juga meliuk-liuk di kepadatan lalulintas sangat lincah dan melewati jalan bergelombang, laju motor tetap mantap. Kenikmatan ini dibantu pemakaian suspensi berdaya redam baik.

Bagaimana dengan sistem penghenti laju? Baik Supra maupun Shogun dilengkapi sistem disc brake pada roda belakang. Hanya, buat pengendara Supra, ketika dilakukan pengereman keras, jaga badan untuk tidak terdorong ke depan. Penyebabnya, kulit jok yang licin.

Soal jok mungkin belum jadi perhitungan sekali. Mari kita beralih ke fitur paling menonjol, karena dari sisi desain, keduanya menganut aliran yang sama, berkesan futuristik dan sporty abis. Kesamaan lain, pada sistem kinerja injeksi bertuliskan FI di spidometer dan dilengkapi key shutter lock sehingga motor aman dari tangan jahil. Bahkan mesin Shogun tak akan hidup saat di starter maupun diengkol tanpa dibarengi menarik tuas rem.

Lantas dari konsumsi bahan bakar, siapa paling irit? Maaf, barangkali dengan dijelaskan keunggulan sistem injeksi pada Shogun dan Supra, Anda bisa mereka-reka sendiri. Seperti sudah dijelaskan, keduanya diperkuat sistem injeksi, mungkin Anda penasaran kepanjangan dari PGM pada Honda, yakni Programmed Fuel Injection.

Jadi, cara kerja injeksi pada Supra menganut indirect injection, artinya diatur oleh Engine Control Module (ECM), sehingga menghasilkan pengkabutan bahan bakar (di luar ruang bakar) dan pembakaran sempurna.

Shogun pun begitu, hanya pompa injector dan regulator tidak terpasang di dalam tangki (seperti Supra), tapi terpasang bersama nosel injector yang tersusun jadi satu dengan throttle body dan mengarah ke lubang intake. Konon, sistem ini lebih baik karena aliran bahan bakar yang diinjeksi tidak banyak tekanan, dibanding harus melewati slang sebelum ke injector. Sehingga mesin motor sulit hidup akibat slang terjepit atau banyak kerak kotoran lebih mudah diatasi.

Selain itu, pada Shogun Hyper Injection didukung Throttle Position System (TPS) dan Intake Air Presure Sensor (IAPS) yang berhubungan langsung dengan ECM. Sekalipun begitu, baik Shogun maupun Supra masih msama-sama doyon bensin tanpa timbel alias premium TT. (KR15, Eka)

DATA AKSELERASI (DETIK)
Akselerasi Supra PGM-FI Shogun FI
0 – 60 km/jam 5,88 7,06
0 – 80 km/jam 12,63 14,07
0 – 100 meter 8,01 8,65
0 – 201 meter 12,72 13,01

Suzuki Thunder 125 VS Bajaj XCD 125

Komparasi Suzuki Thunder 125 VS Bajaj XCD 125

Kehadiran Bajaj XCD 125 membuat lenggang Suzuki Thunder 125 cc yang sudah tampil lebih dulu tidak mulus di kelas motor sport cilik. PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) boleh bilang tidak head on dengan Suzuki, tapi selisih harga yang tipis – XCD Rp. 13,5 juta dan Thunder Rp 14,3 juta (OTR Jakarta) - menjadikan keduanya bersaing.

HANDLING
Setang XCD (baca; Eksit) yang agak tinggi, terasa pengendalian lebih ringan dan mudah. Perjalanan menyusuri jalanan Jakarta yang terkenal macet, seperti keliling ke arah timur sampai Pulogadung, tidak terasa berat. Lain dengan Suzuki Thunder, posisi duduk memang agak nunduk lantaran setangnya memang bergaya sport. Ketika melewati jalanan yang macet lumayan membuat berkendara lebih sulit.

Untuk perjalanan panjang, mengendarai Thunder sangat mantap. Tak cuma itu, ergonomi seperti ini menjanjikan kesiagaan lebih ketimbang style santai yang dirancang Bajaj.

Dalam kecepatan tinggi, pegangan grip gas dan bahu menekan sehingga membuat Thunder lebih stabil. Apalagi hambatan angin makin berkurang karena posisi tubuh lebih menunduk.

ESTETIKA
Walau posisi ergonomi lebih sporty, Thunder terasa lebih retro ketimbang Bajaj yang futuristik. Spidometer dan lampu bulat tanpa tudung, sangat dekat dengan gaya klasik Jepang. Gaya ini tentu saja abadi, tetap enak dilihat plus modifable.

Sedang Eksit punya genre beda. Desain tudung lancip, fitur lampu futuristik, apalagi spido digital membuatnya berkesan canggih. Uniknya, setang dan pegangan justru lebih kuno ketimbang Thunder.

Soal tampilan keseluruhan, Thunder terlihat lebih macho dibanding Eksit. Model tangki yang lebih besar memberi kesan gagah, membuatnya lebih mendekati muscle bike.

Eksit lain lagi, ia mirip desain motor Italia yang slim dan lancip. Apalagi desain lampu belakangnya, wuih.. bisa bikin ngiler modifikator aliran modern!

Eksit: Bebek Berbackbone?
Di sisi lain, pengoperasian tuas gigi di Eksit ke depan semua. Membuatnya dekat pada motor bebek berkontruksi underbone. Mungkinkah ini bebek berbackbone?

Kekurangan Eksit ketimbang Thunder ada di sektor pengereman. Sistem konvensional teromol untuk depan dan belakang tentu saja lebih lemot ketimbang sistem cakram untuk roda depan Thunder.
Akselerasi spontannya harus diredam oleh rem teromol yang kurang menggigit. Apalagi jika terendam banjir misalnya, remnya akan makin lemah.
KONSUMSI BAHAN BAKAR
1. Suzuki Thunder : 1 liter untuk 47,2 km
2. Bajaj XCD : 1 Liter untuk 43,4 km

Suzuki Persiapkan Thunder 125 Baru











Suzuki Persiapkan Thunder 125 Baru

Setelah meluncurkan skubek Suzuki Skydrive, PT Indomobil Niaga International (IMNI) selaku agen tunggal pemegang merek sepeda motor Suzuki di Indonesia bersiap melemparkan produk baru lagi. Jenisnya, motor sport, yakni Suzuki Thunder 125 cc. Desainnya bukan total baru, melainkan facelift.

Menurut Marketing Sales Admisnistration Section Head Manager 2W IMNI Suandi Widiarto, pihaknya belum bisa memberi tahu kapan waktunya akan diperkenalkan. Hanya, besar kemungkinan, perkenalan dilangsungkan pada kuartal ketiga yang berbarengan dengan pemilihan presiden RI.

Suzuki menampilkan Thunder 125 cc facelift untuk menahan laju kompetitornya, Bajaj CXD 125. Perusahaan sepeda motor dari India itu pun siap meladeni persaingan Thunder di pasar nasional. "Kami memiliki cukup penggemar yang fanatik," ungkap M Cahyono Widiastono, Marketing Manager Bajaj Pulsar yang saat ini masih mengandalkan tiga variannya, selain XCD 125, ada Pulsar 180, dan Pulsar 200.

Soal harga Thunder yang baru, pihak Suzuki masih merahasiakannya. Mengenai target penjualan tiap bulannya, berdasarkan pengalaman model sebelumnya, berkisar sekitar 3.000 unit.

Suzuki Skydrive



PT Indomobil Niaga International kembali meluncurkan inovasi terbarunya, yaitu: Suzuki Skydrive dimana type ini menemani Spin dan Skywave. Skuter matik dari Suzuki ini memadukan tampilan agresif yang futuristik dengan performa progresif, serta beragam fitur fungsional baru yang meningkatkan kenyamanan berkendara.

"Suzuki Skydrive ini kami tujukan bagi orang-orang muda yang berani dan tidak ragu untuk menghadapi tantangan," ungkap Mr. Morio Omanyuda, Dept.Head Marketing 2W “Basis skuter matik ini diambil dari motor konsep SD-01 dan SD-02, sehingga kesan futuristik jelas terlihat.”

Desain Suzuki Skydrive tidak hanya futuristik, namun juga mendukung aspek aerodinamis pengendaraan dengan lekuk bodi berkarakter tegas dan meruncing. Dominasi lampu depan yang mewah dengan 2 lampu senja, 2 lampu besar dan lampu sein yang menyatu di tudung depan serta desain lampu sein belakang yang sporti terintergrasi dengan lampu rem, memberikan kesan berdimensi yang gagah. Tidak hanya terlihat menawan, desain ini juga efektif memperkecil hambatan angin untuk sensasi berkendara yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Untuk kenyamanan dan kepraktisan berkendara, Suzuki Skydrive juga dilengkapi fitur-fitur fungsional yang mewah. Dek pijakan yang lebih lapang, serta posisi pijakan kaki bagi pembonceng yang mudah dilipat dan ergonomic dengan memperhatikan sudut tekuk kaki pembonceng sehingga menghadirkan kenyamanan bagi pengendara dan pembonceng. Suspensi depan tipe center-axle, meningkatkan kegesitan bermanuver tanpa mengorbankan stabilitas pengendaraan. Skydrive juga menyediakan tempat penyimpanan, bagasi bawah jok, serta boks penyimpanan depan dan pengait tas, praktis untuk mendukung aktifitas pengendara.

Di sisi performa, Suzuki Skydrive mengusung mesin 125cc dengan efisiensi intake dan exhaust yang lebih sempurna sehingga lebih bertenaga namun tetap irit bahan bakar. Penyaluran daya mesin ke roda belakang diatur oleh sistem transmisi berteknologi Super CVT yang memastikan tenaga tersalur sempurna di tiap putaran mesin untuk akselerasi pemacu semangat.

Suzuki Skydrive yang tersedia dalam 5 pilihan warna ini akan dijual pada kisaran Rp 13 juta.
Tenaga Suzuki Skydrive Lebih Galak dari Spin

PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) selaku ATPM roda dua Suzuki di Indonesia me-launching skubek barunya, Suzuki Skydrive Dynamatic 125.

Seperti apa performanya, simak di bawah ini.

Maksimal putaran atas
Berdasarkan pengalaman, akselerasi Suzuki Spin 125 dan Skywave 125 tak diragukan lagi. Walau untuk meraih tenaga atas, Spin sedikit kerja keras dibanding Skywave yang begitu cepat melesatnya.

Sementara itu, Skydrive yang punya dimensi mirip Spin, soal tenaga tidak seperti Spin. Sebab, sang pendatang baru yang juga mengusung mesin 124 cc sudah didukung komponen yang lebih baik. Akselerasi galak dan tak kekurangan tenaga di putaran atas saat dilakukan riding impression di pabrikan Suzuki, Cakung.

Kala diajak selap-selip, kelincahannya enggak beda jauh dengan Spin. Begitu juga saat bermanuver di tikungan parabola, tak ada gejala limbung. Karakter satu ini lebih mirip dengan Skywave yang ditopang dua shock di belakang. Selain lebih stabil di tikungan, akselerasi bawah dan atas terasa mantap.

Kelebihan lain yang enggak dipunyai Spin di Skydrive adalah pengereman. Terutama bagian belakang, terasa lebih pakem. Ketika dibarengi dengan rem depan, skubek ini berhenti pada titik yang diinginkan.

Tuesday, July 14, 2009

Membayar pajak STNK di STNK keliling

Membayar pajak STNK di STNK keliling:

Persiapan di rumah:
siapkan pen/pena.
BPKB asli + fotocopy 1X BPKB (yg romawi I & romawi II aja) dijadikan 1 lembar.
STNK asli + fotocopy 1X STNK (dijadikan 1 lembar).
KTP asli pemilik STNK + fotocopy 1X KTP pemilik STNK.
Jika diwakilkan/diwalikan: fotocopy 1X KTP wakil/wali.

Di STNK keliling:
minta formulir pendaftaran pada petugas.
lalu isi, contoh ada di masing2 meja (biasanya ada 2 meja).

setelah itu........

Formulir yg sudah diisi,
BPKB asli + fotocopy 1X BPKB (yg romawi I & romawi II aja) dijadikan 1 lembar,
STNK asli + fotocopy 1X STNK (dijadikan 1 lembar),
KTP asli pemilik STNK + fotocopy 1X KTP pemilik STNK,
Jika diwakilkan/diwalikan: fotocopy 1X KTP wakil/wali,
dijadikan satu.
lalu diserahkan di loket, untuk ditukar dengan No. antrian. (BPKB asli dikembalikan).

menunggu panggilan No. antrian..........

No. antrian dipanggil:
tukarkan No. antrian dengan kwitansi
lalu bayar di loket.
kwitansi dicap lunas.

setelah itu........
menunggu nama pemilik STNK dipanggil

nama pemilik STNK dipanggil
tukarkan kwitansi dicap lunas dengan STNK asli dan KTP asli pemilik STNK.

Selesai.

* Jika tidak membawa pen/pena, maka pinjam kepada pen/pena, antrian semakin lama.
* Jika fotocopy di STNK keliling, antrian semakin lama dan bayar Rp.1.000,-/lembar loh. Apakah ini juga sumber Korupsi?
* Bayar sesuai yg sesuai tercetak di kwitansi, uang pas. Kalau tidak dengan uang pas, bisa juga ini sebagai sumber Korupsi uang kembalian.
Selasa, 14 Juli 2009 saya Membayar pajak STNK di STNK keliling.
Motor Suzuki Smash 110DB tahun 2003.
PKB Rp.112.500,-
SWDKLLJ Rp.35.000,-
Jumlah Rp.147.500,-
saya membayar Rp.150.000,-
uang kembalian Rp.2.500,- tidak dikembalikan.