Sepeda Motor dengan Dua Kopling
Buat penyuka akselerasi, mengendarai sepeda motor yang menggunakan handel kopling adalah hal yang paling mengasyikkan, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh atau melintas jalan menanjak di kawasan pegunungan.
Namun, saat terjebak di tengah-tengah kemacetan, mengendarai sepeda motor yang menggunakan handel kopling adalah penderitaan. Tangan terasa pegal karena setiap kali harus menarik atau melepaskan handel kopling. Pada saat terjebak kemacetan, sepeda motor bebek yang tidak menggunakan handel kopling (semi-otomatik), atau skuter matik (skutik) yang menggunakan persneling otomatik, adalah pilihan yang paling mengasyikkan.
Mengingat di tengah-tengah kemacetan, pengendara sepeda motor bebek dapat menaikkan dan menurunkan gigi persneling tanpa perlu menarik atau melepaskan kopling sehingga tangan tidak terasa pegal. Bagi pengendara skutik lebih asyik lagi, ia hanya perlu menggunakan putaran gas (akselerator). Ia tidak perlu menarik dan melepaskan handel kopling serta juga tidak perlu menaikkan dan menurunkan gigi persneling.
Sebaliknya, jika melakukan perjalanan jarak jauh atau melintas di jalan menanjak di kawasan pegunungan, pengendara sepeda motor bebek atau skutik akan merasa bahwa akselerasi sepeda motornya berlangsung lamban, terutama apabila dibandingkan dengan sepeda motor yang menggunakan handel kopling.
Namun, kini orang tidak perlu bingung menjatuhkan pilihan, mau sepeda motor yang menggunakan handel kopling atau yang tidak menggunakan handel kopling? Perusahaan pembuat sepeda motor asal India, TVS, menyediakan sepeda motor bebek yang menggunakan kopling ganda (i-Ride), yang diberi nama TVS Neo.
Pengendara terjebak
Jika pengendara terjebak di tengah-tengah kemacetan, ia mengoperasikannya seperti sepeda motor bebek biasa. Ia dapat menaikkan dan menurunkan gigi persneling tanpa memerlukan handel kopling. Namun, pada saat ia memerlukan akselerasi cepat atau ingin melintas di jalan menanjak, ia dapat menggunakan handel kopling yang tersedia pada tempatnya.
Dengan kapasitas mesin 110 cc, empat langkah (empat tak), sepeda motor bebek TVS Neo cukup asyik dikendarai, termasuk untuk melakukan perjalanan jauh. Dengan menggunakan fitur i-Charge, pengendara TVS Neo dapat mengisi baterai telepon genggam sembari berkendara.
Dengan masuknya perusahaan pembuat sepeda motor asal India, TVS, pada saat ini ada dua perusahaan pembuat sepeda motor asal India di sini, yakni TVS dan Bajaj. Kedua perusahaan asal India itu akan bersaing dengan perusahaan pembuat sepeda motor asal Jepang yang sudah sangat populer, seperti Honda, Kawasaki, Suzuki, dan Yamaha, dan perusahaan sepeda motor lain seperti Kanzen, Kymco, dan Piagio.
TVS Motor Company memiliki pabrik sepeda motor di Surya Cipta Industrial Estate, Karawang, Jawa Barat, seluas 20 hektar, dengan kapasitas terpasang 300.000 unit sepeda motor per tahun. Pabrik di Karawang itu merupakan pabrik sepeda motor TVS pertama di luar India.
TVS Motor Company memiliki 7 regional distributor dari 10 regional distributor yang direncanakan hingga akhir tahun 2008.
Buat penyuka akselerasi, mengendarai sepeda motor yang menggunakan handel kopling adalah hal yang paling mengasyikkan, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh atau melintas jalan menanjak di kawasan pegunungan.
Namun, saat terjebak di tengah-tengah kemacetan, mengendarai sepeda motor yang menggunakan handel kopling adalah penderitaan. Tangan terasa pegal karena setiap kali harus menarik atau melepaskan handel kopling. Pada saat terjebak kemacetan, sepeda motor bebek yang tidak menggunakan handel kopling (semi-otomatik), atau skuter matik (skutik) yang menggunakan persneling otomatik, adalah pilihan yang paling mengasyikkan.
Mengingat di tengah-tengah kemacetan, pengendara sepeda motor bebek dapat menaikkan dan menurunkan gigi persneling tanpa perlu menarik atau melepaskan kopling sehingga tangan tidak terasa pegal. Bagi pengendara skutik lebih asyik lagi, ia hanya perlu menggunakan putaran gas (akselerator). Ia tidak perlu menarik dan melepaskan handel kopling serta juga tidak perlu menaikkan dan menurunkan gigi persneling.
Sebaliknya, jika melakukan perjalanan jarak jauh atau melintas di jalan menanjak di kawasan pegunungan, pengendara sepeda motor bebek atau skutik akan merasa bahwa akselerasi sepeda motornya berlangsung lamban, terutama apabila dibandingkan dengan sepeda motor yang menggunakan handel kopling.
Namun, kini orang tidak perlu bingung menjatuhkan pilihan, mau sepeda motor yang menggunakan handel kopling atau yang tidak menggunakan handel kopling? Perusahaan pembuat sepeda motor asal India, TVS, menyediakan sepeda motor bebek yang menggunakan kopling ganda (i-Ride), yang diberi nama TVS Neo.
Pengendara terjebak
Jika pengendara terjebak di tengah-tengah kemacetan, ia mengoperasikannya seperti sepeda motor bebek biasa. Ia dapat menaikkan dan menurunkan gigi persneling tanpa memerlukan handel kopling. Namun, pada saat ia memerlukan akselerasi cepat atau ingin melintas di jalan menanjak, ia dapat menggunakan handel kopling yang tersedia pada tempatnya.
Dengan kapasitas mesin 110 cc, empat langkah (empat tak), sepeda motor bebek TVS Neo cukup asyik dikendarai, termasuk untuk melakukan perjalanan jauh. Dengan menggunakan fitur i-Charge, pengendara TVS Neo dapat mengisi baterai telepon genggam sembari berkendara.
Dengan masuknya perusahaan pembuat sepeda motor asal India, TVS, pada saat ini ada dua perusahaan pembuat sepeda motor asal India di sini, yakni TVS dan Bajaj. Kedua perusahaan asal India itu akan bersaing dengan perusahaan pembuat sepeda motor asal Jepang yang sudah sangat populer, seperti Honda, Kawasaki, Suzuki, dan Yamaha, dan perusahaan sepeda motor lain seperti Kanzen, Kymco, dan Piagio.
TVS Motor Company memiliki pabrik sepeda motor di Surya Cipta Industrial Estate, Karawang, Jawa Barat, seluas 20 hektar, dengan kapasitas terpasang 300.000 unit sepeda motor per tahun. Pabrik di Karawang itu merupakan pabrik sepeda motor TVS pertama di luar India.
TVS Motor Company memiliki 7 regional distributor dari 10 regional distributor yang direncanakan hingga akhir tahun 2008.
Inovatif
No comments:
Post a Comment