Skutik Masih Jadi Pilihan Utama
Suzuki SkyDrive
Di tengah-tengah kemacetan yang terjadi di mana-mana, skutik, atau skuter berpersneling otomatik, adalah pilihan yang paling menarik. Pengendara skutik hanya tinggal memutar handel gas untuk melaju, atau mengerem dengan menarik tuas rem dengan tangan kiri (rem belakang) dan kanan (rem depan).
Pengendara tidak perlu setiap kali menarik tuas kopling dengan tangan kiri, saat menaikkan atau menurunkan gigi persneling dengan kaki kiri, seperti mengendarai sepeda motor biasa. Atau tidak perlu mengganti-ganti persneling dengan kaki kiri, atau mengerem dengan kaki kanan, seperti sepeda motor bebek.
Mengendarai skutik sama mudahnya dengan mengendarai sepeda biasa, kecuali, Anda tentunya tidak perlu mengayuh pedal untuk melaju. Kemudahan itu ternyata menjadi daya tarik tersendiri.
Persneling otomatik yang mengadopsi teknologi continuously variable transmission (CVT) menjadi andalan utama skutik. Teknologi CVT yang berasal dari mobil itu memungkinkan akselerasi berlangsung secara bertenaga dan mulus atau lembut, mengingat pergantian gigi persneling berlangsung tanpa sentakan. Pengendara tinggal memutar handel gas dan skutik akan langsung melesat dengan cepat hingga lebih dari 80 kilometer per jam. Semua itu berlangsung tanpa campur tangan pengendara.
Sosok skutik yang ramping dan sporty membuat banyak perempuan tertarik untuk mengendarainya. Selain menggunakannya untuk pergi ke tempat-tempat di sekitar rumah mereka, seperti ke toko atau minimarket, banyak pula yang menggunakannya untuk pergi ke tempat kerja dan pulang kembali ke rumah.
Kelincahan dan akselerasi yang berlangsung secara cepat dan bertenaga membuat skutik juga dilirik oleh laki-laki. Tidak sedikit laki-laki yang juga tertarik oleh kepraktisannya. Sosok skutik yang ramping membuatnya sangat lincah dikendarai di kemacetan lalu lintas. Sesuatu hal yang sulit dilakukan oleh sepeda motor biasa bersosok besar.
Persaingan ketat di segmen skutik berlangsung antara dua perusahaan pembuat sepeda motor asal Jepang, yakni Yamaha dan Honda. Sementara Suzuki agak tertinggal di belakang. Kehadiran Yamaha Mio sebagai skutik pertama asal Jepang, menjadikan Yamaha Mio menempati posisi teratas. Posisi skutik Yamaha itu ditempel ketat oleh skutik Honda.
Persaingan sangat keras
Di Indonesia, skutik pertama kali dikenal melalui Kymco Jetmatic buatan Taiwan. Kehadiran Jetmatic itu kemudian diikuti oleh Yamaha Mio dan Yamaha Nouvo, Suzuki Spin, dan terakhir Honda Vario yang masuk ke pasar awal September 2006. Persaingan itu sangat keras sehingga pada akhirnya hanya tinggal Yamaha, Honda, dan Suzuki yang bertahan.
Pada tahun 2008, total penjualan skutik di Indonesia mencapai 1.613.673 unit, dengan penjualan terbesar diraih oleh Yamaha (53,8 persen), Honda (32,9 persen), Suzuki (13,1 persen), dan Kymco (0,3 persen). Pada tahun 2009, total penjualan skutik di Indonesia meningkat 40,5 persen menjadi 2.267.200 unit. Walaupun Yamaha masih mendominasi dengan 54,1 persen dan Honda di tempat kedua dengan 38 persen, jika dilihat dari persentase pertumbuhan penjualannya, Honda lebih tinggi.
Dibandingkan dengan tahun 2008, pada tahun 2009 Honda mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 62, 4 persen, dari 32,9 persen menjadi 38 persen. Sementara Yamaha hanya mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 41,5 persen, dari 53,8 persen menjadi 54,1 persen. Sisanya dikuasai Suzuki sebesar 7,9 persen.
Pengendara tidak perlu setiap kali menarik tuas kopling dengan tangan kiri, saat menaikkan atau menurunkan gigi persneling dengan kaki kiri, seperti mengendarai sepeda motor biasa. Atau tidak perlu mengganti-ganti persneling dengan kaki kiri, atau mengerem dengan kaki kanan, seperti sepeda motor bebek.
Mengendarai skutik sama mudahnya dengan mengendarai sepeda biasa, kecuali, Anda tentunya tidak perlu mengayuh pedal untuk melaju. Kemudahan itu ternyata menjadi daya tarik tersendiri.
Persneling otomatik yang mengadopsi teknologi continuously variable transmission (CVT) menjadi andalan utama skutik. Teknologi CVT yang berasal dari mobil itu memungkinkan akselerasi berlangsung secara bertenaga dan mulus atau lembut, mengingat pergantian gigi persneling berlangsung tanpa sentakan. Pengendara tinggal memutar handel gas dan skutik akan langsung melesat dengan cepat hingga lebih dari 80 kilometer per jam. Semua itu berlangsung tanpa campur tangan pengendara.
Sosok skutik yang ramping dan sporty membuat banyak perempuan tertarik untuk mengendarainya. Selain menggunakannya untuk pergi ke tempat-tempat di sekitar rumah mereka, seperti ke toko atau minimarket, banyak pula yang menggunakannya untuk pergi ke tempat kerja dan pulang kembali ke rumah.
Kelincahan dan akselerasi yang berlangsung secara cepat dan bertenaga membuat skutik juga dilirik oleh laki-laki. Tidak sedikit laki-laki yang juga tertarik oleh kepraktisannya. Sosok skutik yang ramping membuatnya sangat lincah dikendarai di kemacetan lalu lintas. Sesuatu hal yang sulit dilakukan oleh sepeda motor biasa bersosok besar.
Persaingan ketat di segmen skutik berlangsung antara dua perusahaan pembuat sepeda motor asal Jepang, yakni Yamaha dan Honda. Sementara Suzuki agak tertinggal di belakang. Kehadiran Yamaha Mio sebagai skutik pertama asal Jepang, menjadikan Yamaha Mio menempati posisi teratas. Posisi skutik Yamaha itu ditempel ketat oleh skutik Honda.
Persaingan sangat keras
Di Indonesia, skutik pertama kali dikenal melalui Kymco Jetmatic buatan Taiwan. Kehadiran Jetmatic itu kemudian diikuti oleh Yamaha Mio dan Yamaha Nouvo, Suzuki Spin, dan terakhir Honda Vario yang masuk ke pasar awal September 2006. Persaingan itu sangat keras sehingga pada akhirnya hanya tinggal Yamaha, Honda, dan Suzuki yang bertahan.
Pada tahun 2008, total penjualan skutik di Indonesia mencapai 1.613.673 unit, dengan penjualan terbesar diraih oleh Yamaha (53,8 persen), Honda (32,9 persen), Suzuki (13,1 persen), dan Kymco (0,3 persen). Pada tahun 2009, total penjualan skutik di Indonesia meningkat 40,5 persen menjadi 2.267.200 unit. Walaupun Yamaha masih mendominasi dengan 54,1 persen dan Honda di tempat kedua dengan 38 persen, jika dilihat dari persentase pertumbuhan penjualannya, Honda lebih tinggi.
Dibandingkan dengan tahun 2008, pada tahun 2009 Honda mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 62, 4 persen, dari 32,9 persen menjadi 38 persen. Sementara Yamaha hanya mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 41,5 persen, dari 53,8 persen menjadi 54,1 persen. Sisanya dikuasai Suzuki sebesar 7,9 persen.
Skydrive 13.200.000,-
Spin Std 11.825.000,-
Spin VR 12.525.000,-
Spin NR 12.825.000,-
Skywave VR 14.000.000,-
Skywave NR 14.300.000,-
Skywave Street Runner 14.500.000,-
Spin Std 11.825.000,-
Spin VR 12.525.000,-
Spin NR 12.825.000,-
Skywave VR 14.000.000,-
Skywave NR 14.300.000,-
Skywave Street Runner 14.500.000,-
No comments:
Post a Comment